Amateur

Berawal dari ketidaksengajaan,  mengungkap kepurapuraan.  Memberi luka tak berdarah,  Menyayat tak kasat mata. Peran mana lagi yang kau mainkan Tuan?  Haruskah kau dihampiri karma? Berapa ribu maaf lagi yang harus kudengar? Seakan sudah jadi bahasa paling basi yang kau persembahkan.  Aku sibuk menjaga diri,  Kau sudah sibuk mencari lagi. Kapokmu, kapan? 

Duhai Tuan, bagaimana duniamu? masih melelahkan?  Sama aku juga.  Tuan, dari Senin hingga Minggumu, bolehkah disisih sebentar untukku? kupinjam saja Sabtumu, bolehkah?  Tuan, makin hari aku merasa kau semakin sibuk dengan kerabatmu.  Mungkin, kau sudah dihampiri bosan habiskan waktu denganku, sayangnya, aku belum menemukan bosanku.  Tuan, orang lain pikir, aku bisa melakukan semua hal sendiri--aku bisa, tapi bolehkah jika denganmu aku ingin ditemani?  Tuan, aku lelah meminta waktumu yang mungkin terasa memberatkan untuk kau bagi.  Dari semua waktu yang kupunya, kau selalu jadi utama.  Tuan, bukan mudah melepaskan.  Tapi aku juga sudah sungguh lelah.  Mulai saat ini, habiskan waktumu dengan apapun yang kau mau,  kau jangan khawatir karena aku sudah tak menganggu.  Selamat berbahagia, Kedepannya, aku juga :).

 Kadang sesuatu dateng pas gak kita cari.  Jadi, aku harus berhenti nyari kali ya? 

Ya Allah, maaf ya.  Aku belum belajar ikhlas dengan tuntas.  Aku masih menganggap titipan-Mu sebagai punyaku.  padahal benar-benar bukan punyaku.  Kalaupun orang lain ambil sebenernya gapapa. Dear Pemilik Semesta,  Kalau dititipin lagi, Boleh gak diganti sama yang lebih? 

 Hello! haha. blog ini dah lama banget kutinggalin.  Bahkan aku hide post-annya.  Aku udah 22 tahun sekarang. Banyak yang udah terjadi dan dari semua hal aku belajar dewasa.  Tapi aku masih jadi orang yang sama.  Prinsipku juga masih sama. Saat kau berusaha yang terbaik, kau mengusahakan takdir terbaik! ;)